PARIWISATA




 Menara Siger
Tugu ( Menara ) Siger Lampung
Tugu Siger atau sering disebut Menara Siger adalah project idealisme dari pemerintah Provinsi Lampung yang ingin membuat identitas daerah Propinsi Lampung, seperti Menara Eiffelnya Paris, Twin Towernya Malaysia, Monasnya Jakarta dan lain sebagainya.
“Menara Siger diharapkan dapat merepresentasikan lambang dan Budaya Lampung dalam bentuk konstruksi fisik yang unik,” kata Anshory Djausal, arsitek jebolan teknik sipil yang mendesign Tugu atau Menara Siger ini.
Tugu Siger ini dibangun di bukit yang berada di sebelah kiri pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Di prakarsai oleh Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. Project yang dimulai di tahun 2004 dan memakan anggaran sebesar 7,3 miliar.
Menara Siger sebagai karya besar dan sekaligus dapat menjadi representasi tonggak pembangunan menuju pembangunan dan karya yang besar bagi daerah propinsi Lampung, bila melihat menara Siger akan terbayang sebuah mahkota yang dibangun disebuah bukit dan orang sudah mennginterprestasikan bahwa bangunan tersebut mengrepresentasikan simbol budaya Lampung, dimana di atas puncak terdapat tiga buah payung berwarna putik – kuning dan merah sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung, dan di menara Siger terdapat ada tower yang dapat melihat panorama laut yang bermakna profan..
Kini Lampung tampil dengan wajah dan wilayah yang khas hidup dalam karakter budaya lokal seperti layaknya masyarakat di Bali, Lombok, Minangkabau, Flores, Sulawisi; Bugis – Toraja dan tradisi kerjaan Mataram di Yogyakarta. Menara Siger tidak dilihat diri aspek fisiknya saja tetapi bangunan ini mengandung nilai budaya dan sejarah dalam bentuk sebuah artefak yang membentuk kosmologi dalam setiap ruang kehidupan, sehingga setiap orang yang melihat dan berada di menara ini akan mengetahui seperti apakah gerangan Lampung ini.
Siger ini yang direpresentasikan dengan berbagai isian baik kegiatan dalam bentuk seni dan budaya dan yang paling penting adalah dalam bentuk kosmologi stuktur kehidupan masyarakat.


Taman Wisata Bumi Kedaton

Taman Wisata Bumi Kedaton, Nuansa hijau perkampungan dengan panorama perbukitan. Kawasan ini terkenal sebagai penghasil buah-buahan segar seperti durian, manggis, duku, pisang, dan palawija.Taman Wisata Bumi Kedaton terletak di Kampung Batu Putuk – Teluk Betung Bandar Lampung, 20 menit dari pusat kota. Tersedia fasilitas rekreasi keluarga, rumah khas Lampung bertiang, cocok untuk santai keluarga, pertemuan-pertemuan kecil berorientasi alam, lahan berkemah di sisi sungai yang mengalir di areal Taman Wisata yang berasal dari lereng gunung Betung.
Arena atraksi gajah tersedia bagi pengunjung berikut paket naik gajah di seputar lokasi dengan pawang gajah yang siap melayani Anda, naik kereta gajah, dan lain-lain. Paket khusus tracking gajah kami siapkan bagi pengunjung demikian pula aktivitas berkuda di sekitar lokasi, dan atraksi-atraksi lainnya. Koleksi satwa secara bertahap akan dilengkapi terutama dengan tujuan lebih memperkenalkan kekayaan fauna nusantara, khususnya sumatera.

Kalianda Resort
 
Kalianda Resort, salah satu lokasi wisata pantai yang dikelola Krakatau Lampung Tourism Development Corporation (KLTDC) di Merak Belantung, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan kini tengah melakukan renovasi untuk membenahi berbagai fasilitasnya.
Komisaris KLTDC itu Bambang Irawan menyebutkan di Kalianda, Minggu, sasaran utama renovasi kawasan wisata pantai terpadu itu adalah menambah kamar dan fasilitas pendukung lainnya, untuk meningkatkan layanan dan kenyamanan bagi pengunjung yang datang ke sana.
“Tren pengunjung akhir-akhir ini naik setelah manajemen membenahi diri, sehingga renovasi itu diharapkan semakin menarik minat orang datang ke Kalianda Resort,” kata Bambang yang juga mantan Kepala Bappeda Provinsi Lampung dan mantan anggota DPRD Lampung itu.
Saat ini, kamar yang tersedia dalam berbagai jenis (Kanjuru, Lambur, Nirwana 1, 2, dan 3, De Luxe, dan Superior, Suite) masih terbatas menampung tamu yang datang, hanya berkisar 40-an orang saja.
Nantinya Kalianda Resort yang harus bersaing dengan beberapa objek wisata pantai di dekatnya itu, akan menambah kamar sehingga bisa didiami ratusan tamunya.
Kendati sedang masa renovasi, Kalianda Resort tetap dibuka untuk umum, termasuk menawarkan paket khusus perayaan Malam Tahun Baru “Old and New, A Sensation to Remember” 2008.
Acara pada 30 dan 31 Desember 2007 itu, di antaranya dongeng anak, atraksi panjat pohon kelapa, fun games, aerobik, flying fox, memancing, membuat layangan, dan barbeque dinner.
Tiket masuk untuk malam Tahun Baru dijual Rp30.000/orang.

Lembah Hijau

Lembah Hijau ini merupakan satu-satunya taman wisata di lampung yang memiliki waterboom dan  dilengkapi dengan water splash. Di mana, tersedia kolam renang dengan tower spiral setinggi 13 meter, panjang 60 meter, dan kolam torpedo 8 meter. Dengan hanya membayar tiket masuk water boom sebesar 20.000 rupiah maka kita sudah bisa menikmati seluruh permainan yang ada di Water Boom tersebut sepuasnya. Selain itu ada juga outdoor Activity yaitu arena outbond yang diperuntukkan orang dewasa dan anak-anak. Cukup dengan membayar 15.000 rupiah, maka uji adrenaline sudah bisa kita lakukan. Dengan peralatan yang mempunyai standar keamanan maka permainan ini baik untuk dicoba, tidak perlu takut jatuh karena kita akan didampingi oleh petugas yang ahli dalam hal permainan tersebut.  Selain arena outbond dan waterboom disini juga terdapat beraneka ragam satwa yang dapat dijadikan wahana pembelajaran bagi anak-anak dalam menggali jenis-jenis satwa dan tumbuhan. Ada juga kebun herbal yang dilengkapi dengan pondok herbal serta menikmati minuman herbal, restaurant dan meeting room.

 Air Terjun Way Lalan











































Air terjun Way Lalaan merupakan air terjun bertingkat dengan jarak satu sama lainnya – 200 M, berasal dari aliran Way (sungai) Lalaan yang bermuara ke Teluk Semangka. Obyek wisata air terjun Way Lalaan terletak di Gunung Tanggamus dengan jarak hanya 2 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Tanggamus atau 80 Km dari Kota Bandar Lampung.

Danau Ranau


Danau Ranau merupakan danau terbesar kedua di Sumatera setelah danau Toba, terletak di Desa Lombok, Sukau atau 37 km dari Kota Liwa Ibukota Kabupaten Lampung Barat. Luas danau ini 44 km2 di kelilingi perbukitan dan gunung Seminung. Aktifitas yang dapat dilakukan adalah berperahu, berenang, menikmati udara sejuk dan keindahan alam danau. Cottage terletak di tepi danau bagian utara (Wisma Pusri dan di Banding Agung) di wilayah Sumatera Selatan.




Krakatau

Krakatau merupakan suatu gugusan kepulauan yang terdiri dari 4 buah Pulau yaitu Pulau Sertung, Pulau Krakatau Besar (Pulau Rakata), Pulau Krakatau Kecil (Pulau Panjang) dan Pulau Anak Krakatau yang muncul ditengah ketiga Pulau lainnya pada tahun 1927 atau 44 tahun setelah letusan dahsyat yang mengguncang dunia pada tahun 1883. Diantara keempat Pulau tersebut, saat ini yang yang masih aktif sebagai Gunung Berapi adalah Pulau Anak Krakatau. Krakatau merupakan kepulauan yang tidak berpenduduk dan kini banyak wisatawan yang mengadakan pendakian dan penelitian di Pulau Anak Krakatau yang setiap tahun bertambah tinngi. Sisa-sisa letusan dan alam sekitarnya dapat dilihat dari Puncak, terlebih di kala matahari akan terbenam merupakan pemandangan alam yang sangat menakjubkan.


Museum Lampung
Museum Lampung, yang berlokasi di Jalan Zainal Abidin Pagaralam Bandar Lampung, menyimpan benda-benda bersejarah Provinsi Lampung. Di museum ini tersimpan benda-benda kuno, seperti: keramik peninggalan Cina dan Siam, dan peralatan rumah tangga yang berasal dari jaman dahulu. Bagi yang tertarik untuk mengunjungi, Museum Lampung dibuka untuk umum setiap hari kerja dari Senin sampai Sabtu. Selain benda-benda bersejarah, terdapat juga terdapat Taman Budaya atau Pusat Kesenian di Museum Lampung yang pada hari-hari tertentu menyajikan musik klasik dan tarian tradisional Daerah Lampung. Dengan jarak 15 menit dari kota, sangat mudah bagi para pengunjung untuk datang dan melihat jejak sejarah Provinsi Lampung di Museum Lampung.

Pulau Sebesi dan Sebuku
Pulau Sebesi dan Sebuku adalah tempat yang cocok untuk mengamati aktifitas gunung Anak Krakatau. Pulau sebesi dengan luas 1600 ha adalah Pulau yang terdekat dengan anak Krakatau. Pulau ini juga dikenal sebagai tempat Wisata buru, dengan fasilitas yang telah tersedia ; Pesanggrahan dan Cottage Pulau Sebuku terletak diantara Pulau Sebesi dan Canti. Sebuku Lunik dengan pantai yang bersih dan landai sangat cocok untuk berenang atau sekedar santai menikmati panorama laut Transportasi menuju Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku menggunakan kapal motor reguler dari Dermaga Canti dengan waktu tempuh 1,5 jam.


Bendungan Batutegi

Bendungan Batutegi terletak di Kabupaten Tanggamus, Lampung bendungan yang dibangun dengan dan dari APBN dan batuan Japan Bank For International Coorperation (JBIC) itu juga berfungsi sebagai pembangkit  listrik, penyediaan bahan baku air minum untuk kawasan Kota Bandar Lampung, Metro dan daerah Beranti di Kabupaten Lampung selatan



Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan perwakilan dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang terdiri dari tipe vegetasi hutan mangrove, hutan pantai, hutan pamah tropika sampai pegunungan di Sumatera. 


Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), cempaka (Michelia champaka), meranti (Shorea sp.), mersawa (Anisoptera curtisii), ramin (Gonystylus bancanus), keruing (Dipterocarpus sp.), damar (Agathis sp.), rotan (Calamus sp.), dan bunga raflesia (Rafflesia arnoldi).

Tumbuhan yang menjadi ciri khas taman nasional ini adalah bunga bangkai jangkung (Amorphophallus decus-silvae), bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum speciosum). Tinggi bunga bangkai jangkung dapat mencapai lebih dari 2 meter.

 

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan habitat beruang madu (Helarctos malayanus malayanus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis), siamang (H. syndactylus syndactylus), simpai (Presbytis melalophos fuscamurina), kancil (Tragulus javanicus kanchil), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).


Danau Menjukut di taman nasional ini berbatasan langsung dengan laut lepas Samudera Hindia, yang menyerupai kolam renang yang sangat luas dan berada tidak jauh dari garis pantai.


Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
-Tampang, Blubuk, Danau Menjukut, Way Sleman, Blimbing.
Menjelajahi hutan, wisata bahari, berenang, bersampan, pengamatan tumbuhan (raflesia, bunga bangkai), berkemah, dan menyelusuri sungai.
-Sukaraja Atas.
Menjelajahi hutan, berkemah, pengamatan satwa/tumbuhan (bunga bangkai jangkung).
Suwoh. Bersampan, berenang, sumber air panas, menjelajahi hutan dan berkemah
-Kubu Perahu.
Menjelajahi hutan, air terjun, pengamatan satwa/tumbuhan dan berkemah.
 -Atraksi budaya di luar taman nasional:Festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung dan Festival Danau Ranau pada bulan Desember di Oku-Sumatera Selatan.
Musim kunjungan terbaik: bulan Januari s/d Agustus setiap tahunnya.